SuaraLintasNusantara.com – Jambi, (17/7/2023) – G, seorang petinggi PetroChina International Jabung Ltd. didesak sejumlah pihak agar segera dicopot dari posisinya. Selama menduduki jabatan strategisnya, oknum berinisial G tersebut diduga telah merekayasa proses tender yang menyebabkan negara merugi hingga ratusan milyar rupiah.
Sejumlah aksi damai telah dilakukan untuk menyuarakan desakan tersebut, salah satunya oleh Aliansi Pemuda Intelektual Peduli Jambi (APIP-Jambi) yang didasarkan masukan dari warga. Di dalam pernyataan resmi yang disebar ke sejumlah kantor media, APIP-Jambi menuntut tindakan tegas terhadap dugaan korupsi dan penyalahgunaan jabatan oleh G tersebut.
Serangkaian video tentang profil G yang beredar di media sosial, APIP-Jambi anggap bisa dijadikan pintu masuk bagi SKK Migas dan pihak-pihak terkait melakukan evaluasi. Di dalam video tersebut ditampilkan aset berupa apartemen, mobil dan rumah sangat mewah yang disebut-sebut milik Gusminar.
Mengingat aksi dugaan tindak korupsi bermodus rekayasa proses tender menjadi penunjukan langsung, APIP-Jambi menduga ada oknum yang menjadi kaki-tangan G. Maka APIP-JAMBI mendorong pimpinan PetroChina Indonesia melakukan audit dan meninjau ulang semua kontrak paying berjangka waktu tiga tahun terkait proyek pengeboran di Jambi dan penyesuaian harga estimasi perusahaan tentukan yang dinilai tidak relevan untuk kontrak tiga tahun.
Evaluasi internal tersebut APIP-Jambi ingatkan sebagai langkah awal yang penting dalam pemberantasan korupsi dan menjalankan tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel. Meski dilakukan di lingkup internal perusahaan tetapi bertujuan melindungi kepentingan masyarakat dan memastikan penegakan hukum yang berkeadilan.
Selain itu, APIP-Jambi juga meminta Duta Besar Tiongkok secepatnya berkomunikasi dengan PetroChina terkait komitmen mencapai target produksi dan K3 (Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan). Permintaan tersebut diajukan menyusul kecelakaan beruntun di area operasi PetroChina pada 18 Desember 2022 dan 10 Januari 2023.
Para korban adalah delapan pekerja yang sedang memperbaiki kebocoran pipa gas yang menghubungkan sumur West Betara ke Betara Gas Plant (BGP), Tanjung Jabung Barat, Jambi. Enam dari delapan pekerja yang mengalami luka parah dilarikan ke Jakarta untuk mendapat perawatan intensif. (Red)