suaralintasnusantara.com – Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) DKI Jakarta menggelar dua acara penting, yakni Rapat Kerja Provinsi dan Pastor Gathering, pada 21-23 Oktober 2024 di Seruni Hotel, Cisarua, Puncak.
Ketua Panitia, Johannes Sirait, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat soliditas para pemimpin gereja dan meresmikan pengurus PGPI DKI yang baru.
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk konsolidasi organisasi, sekaligus pelantikan pengurus lengkap PGPI Provinsi DKI,” ujar Johannes Sirait. Selain itu, Pastor Gathering yang dihadiri 500 gembala anggota PGPI menjadi salah satu agenda tahunan yang terus berkembang. Tahun ini, jumlah peserta meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya melibatkan 350 gembala.
Acara yang berlangsung selama tiga hari dua malam ini bertujuan mempererat hubungan sesama pemimpin gereja. Menurut Johannes, para gembala memiliki pergumulan masing-masing, sehingga momen seperti ini penting untuk saling mendukung dan menguatkan. Selain ibadah, para peserta juga mengikuti berbagai seminar yang relevan dengan pelayanan masa kini.
“Salah satu materi yang kami bahas adalah peran media sosial dalam pelayanan. Kami ingin para gembala memahami bahwa dunia maya kini menjadi realitas yang harus dimanfaatkan sebagai ladang pelayanan baru. Dalam sesi ini, para peserta akan dibekali pengetahuan tentang algoritma dan strategi SWAT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats),” jelas Johannes.
Tidak hanya soal teknologi, PGPI DKI juga membahas isu stunting di Jakarta, meskipun secara ekonomi Jakarta terbilang maju. “Fakta menunjukkan masih ada kawasan yang memerlukan perhatian, dan gereja harus hadir di sana. Kami ingin menjadi perpanjangan tangan Kristus dalam aksi kepedulian sosial, membantu menurunkan angka stunting dan memastikan generasi muda yang lebih sehat ke depan,” tambahnya.
Selain itu, acara ini juga melibatkan penyerahan sertifikat jaminan keselamatan kerja bagi para pendeta di Jakarta yang telah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan. Para pendeta yang mengalami kecelakaan kerja juga mendapatkan santunan. “PGPI DKI Jakarta terus berupaya menambah kuota BPJS bagi pengurus gereja yang iurannya dibayarkan oleh PGPI,” ujarnya.
Dalam konteks Pilkada DKI Jakarta yang akan datang, Johannes menegaskan bahwa PGPI bersikap netral namun tetap terbuka untuk semua kandidat. “Kami berharap Pilkada kali ini berjalan damai, tidak seperti pengalaman 2017 yang penuh pertentangan. Gereja memiliki peran penting dalam mendidik jemaat untuk terlibat secara damai dan menghormati perbedaan pilihan politik.”
Ketua Umum PGPI, Dr. Jason Balompapueng, dalam rapat yang digelar pada 22 Oktober 2024, memberikan arahan kepada panitia dan para gembala agar tetap solid mendukung pemerintah tanpa mengabaikan peran gereja sebagai suara kenabian. “Gereja harus mendukung pemerintah, tetapi jika ada yang keliru, kita harus bersuara,” kata Johannes mengutip pesan Ketua Umum PGPI.
Dengan pesan tersebut, Johannes mengajak semua pendeta dan jemaat untuk terus mendoakan pemerintahan baru, memberi dukungan agar mereka dapat bekerja dengan baik sesuai firman Tuhan. (EWS)