suaralintasnusantara.com – Persiapan acara kegiatan doa bagi bangsa yang akan diadakan pada bulan Agustus mendatang telah dimulai dengan serius. Pada hari Jumat, 31 Mei 2024, panitia penyelenggara mengadakan pertemuan awal di Restoran Central Tomang Jakarta untuk merencanakan acara yang diharapkan dapat menjadi momen penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai lembaga, Aras Gereja Nasional serta perwakilan dari berbagai sinode gereja yang turut memberikan dukungan penuh terhadap acara ini.
Ketua umum Pdt Kiki Tjahjadi yang juga Ketua BPD GBI DKI Jakarta menyampaikan bahwa acara ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk berdoa bersama demi kedamaian dan kemakmuran bangsa Indonesia. “Doa adalah kekuatan yang luar biasa, dan dengan bersatu dalam doa, kita berharap dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa kita,” ujarnya.
Julfikar Nainggolan sebagai ketua pelaksana juga menyampaikan harapan serta dukungan dari berbagai pihak untuk sama-sama bergandengan tangan dan berdoa demi terlakasananga kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Panitia Cecilia Sianawati, SH yang juga Bendahara JDN menjelaskan bahwa Doa Bagi Bangsa merupakan kelanjutan dari doa yang diselenggarakan tahun 2003 dan 2005 yang dikenal sebagai National Prayer Conference yang melibatkan ratusan kota Kabupaten dan provinsi di Indonesia. Doa dilakukan secara serempak dan dipusatkan di Gelora Bung Karno Senayan, menghadirkan 120 ribu jemaat dari Jabodetabek.
“Indonesia menjadi penyelenggara World Prayer Assembly 2012 dengan menggerakan 400 Kota kabupaten/ provinsi di Indonesia dengan pusat kegiatan di GBK Senayan dan dihadiri lebih dari 120 ribu Jemaat dari berbagai sinode gereja, dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang terbaik dan terbesar gerakan doa dibanding berbagai negara dibelahan dunia,” jelasnya.
Saat ini Indonesia perlu mendapat dukungan doa dari umat Kristiani untuk menuju Indonesia emas tahun 2045 dengan mensyukuri berjalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo dan menyambut Presiden terpilih Prabowi Subianto, kata Cecilia.
Pun “kuasa doa membangkitkan kekuatan yang tersembunyi dan tertidur, kuasa doa menghancurkan rencana sijahat terhadap Indonesia. Melalui Doa Bagi Bangsa Indonesia akan mampu menghadapi berbagai krisis dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan,” pungkasnya.
Acara doa bagi bangsa ini rencananya akan dilaksanakan di gedung Gereja Mawar Sharon dan akan melibatkan ribuan peserta dari berbagai latar belakang. Tidak hanya umat beragama dari Indonesia, acara ini juga akan mengundang pemimpin agama dari berbagai negara sebagai bentuk solidaritas global yang akan dilaksanakan secara daring.
Ketua Umum Sinergi Indonesia Nawacita (SNCI), Dr. KPH Suryo Atmanto, yang hadir dalam pertemuan tersebut, memberikan apresiasi positif serta memberi arahan apa yang jadi tujuan acara yang akan di laksanakan. Acara ini merupakan langkah positif untuk membangun semangat kebersamaan dan saling menghargai di antara sesama warga negara.
“Tetapi kita harus tau dengan jelas, apa yang menjadi tujuan kita melaksanakan kegiatan ini,” terangnya.
Pertemuan persiapan ini juga diwarnai dengan Ibadah singkat, makan bersama, serta diskusi interaktif, di mana para peserta pertemuan memberikan masukan dan ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas acara.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, acara doa bagi bangsa yang akan digelar pada bulan Agustus nanti diharapkan dapat berjalan dengan sukses dan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selanjutnya ketua panitia penyelenggara mengumumkan akan mengadakan pertemuan kembali tanggal 26 Juni 2024 yang nertempat di gedung APL Jakarta, guna membahas persiapan-persiapan yang secara detail.
Kepanitiaan diinisiasi oleh Jaringan Doa Nasional (JDN), My Home Indonesia, Aras Gereja Nasional dan didukung oleh berbagai Sinode-sinode gereja.
(elly)