suaralintasnusantara.com — Menteri Perdagangan Budi Santoso menyerahkan secara resmi donasi bantuan bagi korban bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra melalui program Kemendag Peduli, Senin (1/12/2025). Penyerahan berlangsung di Area Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sebelum bantuan diberangkatkan ke daerah terdampak.
Bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana sukarela pegawai Kementerian Perdagangan dan diteruskan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk didistribusikan ke masyarakat yang terkena dampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada 28 pegawai Kemendag yang turut menjadi korban di dua provinsi terakhir.
Mendag Budi Santoso menyampaikan bahwa bantuan dikirim dalam bentuk kebutuhan dasar mendesak bagi para penyintas bencana, antara lain obat-obatan, popok bayi, pembalut, makanan instan, selimut, dan biskuit, dengan total lima truk logistik.
“Sebagai wujud kepedulian keluarga besar Kemendag terhadap saudara-saudara korban bencana alam di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, kami menyerahkan bantuan melalui BNPB berupa makanan instan, pakaian, obat-obatan, serta berbagai kebutuhan dasar lain sebanyak lima truk,” ujar Mendag Busan.
Ia menegaskan bahwa Kemendag tetap membuka saluran donasi bagi pegawai, pelaku usaha, dan masyarakat umum. Donasi dapat diberikan dalam bentuk barang maupun uang, melalui rekening Kemendag Peduli pada Bank BRI nomor 032901004334306.
“Kami terus membuka donasi agar bantuan dapat berkelanjutan. Ke depan, kami menyiapkan tahap penyaluran berikutnya, termasuk kemungkinan pengiriman tambahan bantuan melalui BNPB untuk masyarakat terdampak,” tambahnya.
Terkait ketersediaan barang kebutuhan pokok di wilayah bencana, Mendag Busan memastikan koordinasi terus dilakukan dengan asosiasi pelaku usaha, distributor, dan pemerintah daerah. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kelancaran pasokan mengingat skala bencana yang cukup besar dan potensi gangguan pada infrastruktur.
“Melalui koordinasi yang intensif, kami ingin memastikan pasokan barang pokok tetap tersedia dan dapat diakses masyarakat,” ujar Mendag.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menyampaikan bahwa Bandara Halim Perdanakusuma dijadikan titik transit utama penerimaan bantuan sebelum dilakukan proses verifikasi dan penentuan prioritas pengiriman sesuai kebutuhan daerah terdampak.
Raditya mengapresiasi kontribusi Kemendag dalam mendukung percepatan penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Kepedulian ini sangat berarti dan menjadi bagian dari dukungan pemerintah pusat bersama pemangku kepentingan lainnya dalam membantu masyarakat terdampak,” ujarnya. (red)











