Update, Transparan dan Teraktual

Arya Wedakarna: Kristen Kuat, Pancasila Fondasi Bersama untuk Persatuan

suaralintasnusantara.com – Dialog kebangsaan bertajuk “Merawat Nalar Sehat Bangsa Demi Peradaban Damai” digelar di Aula Kampus Biru STT IKAT, Jakarta. Acara ini menghadirkan Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Senator DPD RI sekaligus tokoh muda Hindu. Forum berlangsung hybrid, dihadiri langsung di kampus dan lewat Zoom.

Dialog Lintas Iman yang Berbeda

Ketua Umum Pewarna Indonesia, Yusuf Mujiono, membuka acara dengan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas iman. “Perjumpaan ini kesempatan berharga untuk merawat keberagaman bangsa,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Dr. Jimmy MR Lumintang yang menilai kehadiran Arya sebagai momentum istimewa. “Hari ini kita belajar bersama dari seorang senator sekaligus tokoh muda Hindu. Ini penting untuk membangun nalar sehat bangsa,” ujarnya.

Sorotan Arya: Mental Health Anak Muda

Dalam pemaparannya, Arya Wedakarna menekankan isu yang jarang dibahas dalam dialog kebangsaan: kesehatan mental generasi muda. Menurutnya, anak muda sering rapuh hanya karena komentar di media sosial.

“Hati-hati dalam bermedsos. Jangan mudah ditebak, jangan menjual diri terlalu murah. Jejak digital bisa menentukan masa depan, bahkan sampai urusan visa internasional,” tegas Arya.

Ia menyebut, merawat nalar sehat bangsa berarti juga menjaga mental health anak muda. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh kuat, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan global.

Pancasila Jadi Titik Temu

Arya juga menyinggung Pancasila sebagai fondasi bersama. Menurutnya, istilah panca dan sila berasal dari Weda, sehingga dapat diterima oleh semua agama. “Pancasila cocok untuk semua agama. Ia menyemai kebaikan, perdamaian, dan persatuan,” jelasnya.

Menariknya, Arya menaruh perhatian khusus pada komunitas Kristen. Ia kagum karena umat Kristen di Indonesia dinilainya tegar dan penuh pengampunan. “Saya yakin Kristen akan menjadi besar di Indonesia ini,” ujarnya. Ia bahkan mendorong umat Kristen untuk melakukan analisis SWOT agar bisa menakar peluang dan tantangan di berbagai daerah.

Pesan untuk Generasi Kristen

Menurut Arya, generasi Kristen perlu bangkit bukan hanya dengan iman, tapi juga penguasaan ilmu, teknologi, ekonomi, dan budaya. “Bangkitlah dengan tetap berpijak pada Pancasila. Jadilah bagian dari gerakan global yang membawa damai,” katanya.

Dari Dialog ke Aksi Nyata

Menjawab pertanyaan peserta, Arya juga menyinggung soal kebutuhan guru agama Kristen di sekolah negeri di Bali. Ia menyarankan agar ada usulan resmi ke pemerintah daerah agar slot guru Kristen bisa diakomodasi, dan ia berkomitmen membantu mengawalnya.

Moderator Dr. Ashiong P. Munthe menutup acara dengan menegaskan bahwa Arya Wedakarna sudah lama dekat dengan komunitas Kristen, termasuk memfasilitasi acara lintas iman yang digagas Pewarna Indonesia.

Merawat Nalar, Menjaga Damai

Dialog kebangsaan di STT IKAT ini menjadi ruang refleksi penting. Pesan utamanya jelas: iman harus tercermin dalam perilaku, anak muda harus bijak bermedsos, dan Pancasila tetap jadi titik temu untuk semua agama.

Merawat nalar sehat bangsa bukan hanya soal retorika kebangsaan, tapi juga menjaga mental health, mengasah kebijaksanaan, dan bersama-sama membangun peradaban damai.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *