suaralintasnusantara.com – Perayaan HUT ke-46 Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) bukan hanya menjadi momen kebersamaan, tetapi juga panggilan untuk meneguhkan peran gereja dalam menghadapi tantangan zaman.
Di hadapan 600 pendeta dari 32 sinode anggota PGPI DKI Jakarta, Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd., menegaskan pentingnya gereja memberi perhatian khusus pada generasi muda yang rentan terjerat gaya hidup hedonistik dan individualistik.
“Gereja harus menjadi rumah yang kokoh, tempat anak muda bertumbuh dalam iman dan mampu menghadapi pengaruh buruk global,” ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam acara Togethersness 46th Anniversary & Pastors Fellowship Provinsi DKI Jakarta di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Senin (22/9/25).
Dr. Jeane juga mengingatkan gereja agar tidak hanya fokus pada pembinaan iman, tetapi juga peduli terhadap isu global seperti krisis ekologi. Ia menekankan pentingnya ekoteologi, yakni ajaran iman yang mendorong jemaat menumbuhkan kecintaan pada lingkungan serta melestarikan alam ciptaan Tuhan.
“PGPI membangun iman bukan sekadar mencatat sejarah, tetapi membuat sejarah. Gereja dipanggil menjadi mitra pemerintah, membangun kebersamaan dengan aras lain, serta mengedepankan pelayanan yang transparan dan inklusif,” tambah mantan Rektor IAKN Manado itu.
Sementara itu, ibadah pembukaan dipimpin Pdt. Jason Balompapueng dengan firman dari Matius 28:19–20 yang meneguhkan janji penyertaan Tuhan dalam pelayanan. Dalam refleksinya, ia menyinggung fenomena penutupan gereja yang masih terjadi di sejumlah daerah, namun tetap diyakini tidak menyurutkan pertumbuhan iman jemaat.
“Kalau tujuh gereja ditutup, kita bangun sepuluh gereja lagi. Gereja Pentakosta selalu bersyukur dan memuji Tuhan, seperti Silas yang tetap menyembah meski diborgol,” ungkapnya penuh semangat.
Ketua Panitia HUT, Pdt. Dr. Yusuf Agustian Widodo, melaporkan acara yang berlangsung 22–24 September itu diikuti 600 peserta, melampaui target 500 orang. Ia berharap perayaan ini mempererat kebersamaan antar-sinode.
Perayaan berlangsung meriah dengan ibadah, persekutuan pendeta, serta hiburan yang dipandu presenter Reza Bukan, lengkap dengan pembagian doorprize. Tahun ini, PGPI DKI Jakarta menunjukkan kebersamaan yang semakin kuat, menegaskan identitas sebagai garam dan terang bagi bangsa. (Red)











