suaralintasnusantara.com – Gelombang demonstrasi yang berawal dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebagai bentuk protes terhadap kenaikan pajak, kini meluas hingga ke depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, dan sejumlah daerah lain di Indonesia.
Aksi yang semula berlangsung damai memanas setelah pernyataan Bupati Pati dianggap menantang masyarakat, sehingga memicu eskalasi unjuk rasa.
Menyikapi kondisi tersebut, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas perkembangan situasi yang terjadi sejak 25–30 Agustus 2025.
Sebagai organisasi kemasyarakatan Kristen yang memiliki perwakilan di 34 provinsi, MUKI merasa terpanggil untuk menyatakan sikap.
Dalam pernyataan resmi yang ditandatangani Ketua Umum Djasarmen Purba, S.H. dan Sekretaris Jenderal Pdt. Dr. Joice Ester Raranta, MUKI menyampaikan lima poin penting:
1. Menyampaikan belasungkawa kepada korban yang meninggal dunia maupun luka-luka, baik dari masyarakat sipil maupun aparat kepolisian, akibat kerusuhan dalam sepekan terakhir.
2. Menghimbau Presiden RI, Wakil Presiden RI, pimpinan DPR dan DPD, serta para pimpinan partai politik untuk mengedepankan kebijakan yang menciptakan kedamaian, menjaga keutuhan NKRI, serta menjamin ketenangan masyarakat.
3. Mendesak Presiden Prabowo dan pimpinan DPR meninjau ulang kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat, serta segera mengesahkan sejumlah Rancangan Undang-Undang yang mendesak, seperti UU Perampasan Aset, UU Ketenagakerjaan, dan UU Pendidikan.
4. Mengajak masyarakat agar tetap menyampaikan aspirasi dengan cara santun, tanpa melakukan perusakan maupun penjarahan.
5. Menegaskan komitmen MUKI untuk berpartisipasi menenteramkan masyarakat sesuai prinsipnya, yakni mengkondisikan umat Kristen agar tetap menjaga kedamaian sekaligus menyuarakan keadilan.
“Kiranya Tuhan Yesus memberkati rakyat, bangsa, dan negara Republik Indonesia. Muki damai, Muki jaya,” tulis pernyataan tersebut sebagai penutup.
Dengan sikap ini, MUKI berharap semua pihak dapat menahan diri, menjaga ketertiban, dan bersama-sama membangun bangsa dalam bingkai kedamaian serta keadilan.











