suaralintasnusantara.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons santai ultimatum yang dilontarkan Razman Arif Nasution, juru bicara Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules. Pernyataan Razman muncul menyusul sikap tegas Dedi yang menyatakan bahwa negara harus melawan segala bentuk premanisme hingga tuntas.
Dedi menyampaikan sikap tersebut sebagai tanggapan atas insiden pembakaran tiga unit mobil polisi di Depok, Jawa Barat, yang terjadi pada 18 April lalu. Peristiwa tersebut menghebohkan publik setelah diketahui bahwa para pelakunya merupakan anggota organisasi masyarakat GRIB Jaya.
“Negara tidak boleh kalah oleh premanisme. Kalau bisa, harus nol. Tidak ada tempat bagi pelaku kekerasan di negeri ini,” tegas Dedi dalam keterangannya di Gedung Sate, Bandung, Senin (29/4).
Menanggapi pernyataan itu, Razman Arif Nasution memperingatkan Dedi agar tidak mengganggu kegiatan organisasi masyarakat, karena menurutnya, bisa memicu konflik horizontal. Namun, Dedi menegaskan bahwa yang ia lawan adalah tindakan kriminal, bukan ormas secara institusi.
“Saya tidak menyasar organisasi tertentu. Tapi jika ada anggota ormas yang melanggar hukum, maka harus diproses. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” lanjutnya.
Dedi juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah kepolisian yang telah menangkap beberapa pelaku pembakaran mobil dinas tersebut. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum demi menciptakan rasa aman di masyarakat.