suaralintasnusantara.com – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyelenggarakan seminar Lingkungan hidup bertema “Mangrove, Kerentanan Hidup, dan Masa Depan Lingkungan Hidup di Indonesia”.
Acara yang berlangsung di Graha Oikoumene, Salemba, Jakarta, ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian mangrove sebagai solusi perubahan iklim.
Seminar yang dipandu oleh Sarah sebagai pembawa acara dan dimoderatori oleh Pdt. Jimmy Sormin ini menghadirkan berbagai narasumber, mulai dari perwakilan komunitas berbasis masyarakat hingga generasi muda. Diskusi berfokus pada peran mangrove dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup sekaligus sebagai upaya mitigasi bencana pesisir.
Suwigya Utama, Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Edukasi dan Sosialisasi BRGM, menyoroti mangrove sebagai solusi alami dalam mengurangi dampak perubahan iklim. “Mangrove bukan hanya benteng alami yang melindungi masyarakat pesisir, tetapi juga penyerap karbon yang penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Restorasi mangrove adalah investasi untuk masa depan lingkungan kita,” tegas Suwigya.
Dari sisi teologis, Pdt. Gomar Gultom menyampaikan bahwa pelestarian lingkungan adalah bagian dari panggilan iman. “Merawat bumi adalah panggilan iman. Melalui seminar ini, kami ingin menegaskan bahwa tanggung jawab pelestarian lingkungan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keadilan dan inklusi,” ujarnya.
Hanna Purba, sebagai perwakilan Generasi Z, mengajak kaum muda untuk mengambil peran aktif dalam menghadapi tantangan lingkungan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi. “Kesadaran saja tidak cukup. Kita perlu aksi nyata dari semua pihak, terutama generasi muda, untuk memastikan masa depan lingkungan yang lebih baik,” ungkap Hanna.
Acara ini berlangsung interaktif dengan diskusi mendalam yang menggali berbagai perspektif terkait pelestarian mangrove. PGI dan BRGM berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat menginspirasi masyarakat untuk bergerak bersama melindungi ekosistem mangrove dan lingkungan hidup secara keseluruhan.
Melalui seminar ini, diharapkan muncul aksi nyata dari berbagai lapisan masyarakat untuk menciptakan Indonesia yang lebih lestari, menjadikan mangrove sebagai bagian penting dalam solusi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. (Ews)