suaralintasnusantara.com – Ketua Umum Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA), Yusuf Mujiono, turut hadir dalam puncak perayaan ulang tahun ke-25 Pesantren Ma’had Al-Zaytun, sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Perayaan yang berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024, dipusatkan di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Kompleks Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Acara perayaan ini diwarnai dengan berbagai sambutan dari tokoh-tokoh penting yang mewakili berbagai lembaga maupun pribadi. Mereka memberikan apresiasi atas langkah-langkah yang diambil oleh Pesantren Al-Zaytun di bawah kepemimpinan Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, seorang tokoh asal Jawa Timur yang konsisten memperjuangkan dan mempraktikkan kehidupan yang toleran dan damai.
Dalam sambutannya, Yusuf Mujiono menyatakan dukungannya terhadap upaya Syaykh Panji Gumilang dalam memelihara keberagaman yang ada di Indonesia. Menurut Yusuf, upaya ini sangat penting untuk memastikan agar Indonesia tetap rukun dan damai, sehingga berkat Tuhan akan terus tercurah bagi bangsa ini.
“Apa yang dilakukan Syaykh Panji merupakan bentuk aktualisasi dari keimanannya sebagai pemeluk agama Islam yang menerapkan prinsip Rahmatan Lil Alamin. Ini adalah Islam yang menolak kekerasan, Islam yang penganutnya anti membuat kerusakan, pantang menghina, merendahkan, atau memberi label negatif kepada orang lain. Beliau juga menekankan pentingnya menjauhi prasangka buruk, mencari-cari kesalahan orang lain, dan ghibah,” ujar Yusuf dalam kata sambutannya.
Yusuf juga menyoroti bagaimana Syaykh Panji Gumilang, meski menghadapi cobaan berat dengan dijatuhi hukuman atas tuduhan yang tidak sepatutnya, tetap menunjukkan ketenangan dan tidak menyalahkan pihak lain. Menurut Yusuf, sikap ini adalah bukti hikmat dan kebijakan yang diberikan Tuhan kepada Syaykh Panji.
“Di hari ulang tahun ke-25 ini, saya berdoa agar Syaykh semakin diberikan hikmat dan kebijakan untuk terus memimpin Pesantren Al-Zaytun,” tambah Yusuf.
Selama menjalani masa hukuman, Syaykh Panji Gumilang justru melakukan perenungan mendalam yang membawanya pada gagasan “1.000 Tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada from Within”. Menurut Syaykh, gagasan ini mengajak bangsa Indonesia untuk menggunakan kekuatan dari dalam diri sendiri guna membangun negara yang maju, kuat, dan berdaulat, termasuk dalam sektor pangan dan Epoleksosbudhamkamrata (Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Hak Asasi Manusia, dan Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta).
Sebagai seorang pakar pertanian, Syaykh Panji Gumilang memiliki keyakinan bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dengan memanfaatkan pertanian modern. “Jika pertanian kita dikelola dengan benar, dalam 10 tahun ke depan, saya yakin Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan warganya, tetapi juga bisa mengekspor beras ke luar negeri,” ujar Syaykh Panji dengan penuh keyakinan.
Perayaan HUT ke-25 Pesantren Al-Zaytun berlangsung dari tanggal 24 hingga 27 Agustus 2024 dan dirangkai dengan kuliah umum yang mengangkat tema Epoleksosbudhamkamrata, mengundang para pemikir, akademisi, dan tokoh-tokoh nasional untuk berbagi pandangan mengenai masa depan Indonesia. (Elly)