suaralintasnusantara.com – Dewan Rempah Kejayaan Indonesia (DRKI) menggelar Konferensi Pers terkait somasi yang dilayangkan kepada pihak penyelenggara Indonesia Spice and Beverage Fair Expo (ISBFE) yang diselenggarakan oleh Even Orginizer WIDE, yang didukung oleh Kementerian Perdagangan yang dijadwalkan berlangsung di Solo pada 8 – 11 Agustus 2024.
Somasi ini dilakukan karena acara tersebut diadakan tanpa izin dari DRKI, pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas event tersebut, DRKI juga meminta tidak melanjutkan tanpa ijin dari pihak yang sah memiliki Merek/Nama Program atau Kegiatan. Hal ini disampaikan Ketua Umum DRKI Dr. Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha, SH,MH, MSc didampingi para pengurus pada Konferensi Pers, Senin (5/08/2024) di Jakarta.
ISBFE merupakan event yang sudah terdaftar sebagai HAKI milik DRKI dengan Nimor Pendaftaran IPT2024149505 dan Nomor Permohonan JID2024070549.
“Penyelenggaraan acara tanpa izin dari kami merupakan pelanggaran hukum yang serius. Kami berharap pihak penyelenggara dapat segera menghentikan persiapan acara tersebut,” ujar Tjokorda.
Lebih lanjut Tkorda menyatakan ISBFE yang pertama sudah diselenggarakan di Danau Toba, Sumut dengan menggandeng EO WIDE.
“Kebetulan kerjasama dengan EO WIDE sudah tidak berjalan baik, namun tiba-tiba akan ada acara serupa di Solo. Ternyata penyelenggara itu bekas EO dulu, bahkan mereka tanpa izin atau kulo nuwun dengan DRKI sebagai pemilik sah nama itu (ISBFE) yang sudah terdaftar di HAKI, Kemenhukham RI,” tegas pria asal Bali yang sehari-hari berprofesi sebagai Jaksa ini.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua I Bidang Organisasi Prof. Dr. Anna Mariana, SH, MH, menjelaskan bahwa DRKI sudah lama berdiri.
“Dewan Rempah sudah berdiri sejak 1980-an, saat itu belum ada kewajiban ke Kemenkumham, hanya berdasarkan akta notaris,” paparnya.
Namun, sesuai aturan perundangan saat dicatatkan ke Kemenhukham RI sempat ditolak karena sudah ada menggunakan nama, sehingga ditambahkan kata Kejayaan menjadi Dewan Rempah Kejayaan Indonesia dan kemudian dicatatkan.
Selain itu, Prof Anna juga menyanpaikan beberapa agenda penting lainnya. Di antaranya adalah persiapan pembuatan buku Direktori Rempah 2024 dan peringatan Hari Rempah Nasional yang akan digelar pada 11 Desember 2024.
“Direktori Rempah 2024 diharapkan dapat menjadi sumber informasi penting mengenai berbagai jenis rempah yang ada di Indonesia, sekaligus mendukung upaya pelestarian dan promosi rempah Indonesia di kancah internasional,” harapnya.
Sebelumnya, Sekjen DRKI Nuning mengungkapkan pihaknya sudah pernah di Medan menyelenggarakan Indonesian Spice dengan melibatkan lima negara.
Awalnya bernama Dewan Rempah Kejayaan Indonesia (DRKI) bernama Dewan Rempah Indonesia (DRI) mendapat dukungan dari kementerian perekonomian.
“Kita akan fasilitasi importir dan selama ini importir lebih banyak dari Eropa Barat seperti Inggris, Belanda, Swiss dan lainnya. Sementara 80 persen pusat rempah di China berada di kota Yulin,” bebernya.
Adapun produksi rempah utama seperti cengkeh, pala, lada, kulit manis dan vanili terdapat di sentra-sentra di Indonesia seperti Sulut, Maluku, Papua, Bengkulu dll.
“Rempah ada 7.000 jenis yang populer dikenal 300 dan pemerintah lewat kementerian pertanian lebih konsentrasi ke 5 rempah yaitu pala, cengkeh, vanili, lada dan kulit manis. Salah satu yang lain adalah kapulaga,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Bendahara Umum Hj. Dwi Suryawati Said dengan Ketua Umum DRKI terkait pemberian bantuan berupa kantor Sekretariat DRKI serta dukungan pendanaan untuk menunjang program kerja DRKI baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
DRKI juga menyampaikan rencana persiapan pameran bersama Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art & UKM (KADIIFA) dan Asosiasi Tenun Songket Indonesia pada September 2024. Pameran ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi produk-produk lokal Indonesia, khususnya yang terkait dengan rempah, fashion, dan kerajinan tenun songket.
Begitu juga disampaikan oleh Adelina Z. Zaidir banhwa DKRI akan membentuk koperasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani rempah juga mempermudah importir untuk mendapatkan rempah.
Hadir juga dalam Konferensi Pers Pembina DRKI Dr. Ir. Suhirman, dan pengurus lainnya Efendi Sutadisastra, MBA, Parlindungan Harahap, Ir. Heru Datta Wardana, M. Hort.Sc. (Elly)