suaralintasnusantara.com – BNN Belum lama ini Panitia Seleksi Calon Anggota Kompolnas telah melaksanakan Rapat Pleno ke-2 dalam tahapan pelaksanaan seleksi administrasi peserta Calon Anggota (Komisioner) Komisi Kepolisian Nasional di Jakarta. Dalam periode ini ada 137 orang yang ikut dalam seleksi tahap administrasi dan yang lolos 107 orang, terdiri dari 87 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Mereka-mereka yang melewati tahan ini terdiri dari berbagai latar belakan atau profesi antara lain Akademisi, Advokad, Notaris, Aktivis, Purn TNI/Polri, Purn Jaksa, PNS, Jurnalis dan Wiraswasta.
Salah satu Calon Anggota (Komisioner) Komisi Kepolisian Nasional 2024-2028 yang lolos seleksi, Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, DR. (hc) Fonda Tangguh, F, SE., SH., MH.
Dukungan untuk Fonda Tangguh sebagai calon komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari Budi Harry, Ketua Umum Yayasan WR Supratman. Ia menyebutkan, Fonda punya potensi karena memiliki rekam jejak yang baik dalam mendorong profesionalisme kepolisian. Selama 7 tahun mengarungi organisasi Sahabat Polisi Indonesia sebagai ketua Umum, Fonda sudah tau betul internal dan eksternal Polri.
Lebih lanjut kepada awak media Budi Harry mengatakan, “Kegiatan Fonda Tangguh bersama Sahabat Polisi Indonesia yang telah lama mendampingi Kepolisian dan masyarakat dapat memberikan insight yang akurat tentang apa yang diperlukan oleh kepolisian dalam upayanya mewujudkan profesionalisme dan kemandirian.”
Ungkap Budi, Kompolnas sebagai Lembaga yang memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepolisian Republik Indonesia, harus memiliki kekuatan jaringan informasi di masyarakat, untuk menentukan arah kebijakan Kepolisian dalam anggaran, sarana prasarana dan sumber daya manusia.
Sehingga, lanjut dia, proses penerimaan dan penanganan saran dan keluhan masyarakat dapat diapresiasi dengan baik untuk menuju Profesionalisme dan Kemandirian Kepolisian Republik Indonesia
Sosok Fonda, menurutnya tepat untuk menduduki posisi pimpinan Kompolnas. Ia menekankan proses seleksi pimpinan Kompolnas harus betul-betul jujur, adil dan transparan sehingga, nantinya Kompolnas hanya diduduki oleh orang-orang yang kompeten. Demikian ungkap Budi Harry.
Editor Romo Kefas
Publisher Pewarna Indonesia Jabar